Di Indonesia, masalah food waste atau makanan sisa yang tidak lagi dimakan cukup signifikan. Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, sekitar 23 juta ton makanan terbuang setiap tahun, yang berarti rata-rata sekitar 61.000 ton per hari. Angka ini menunjukkan bahwa hampir 10-15% dari total makanan yang diproduksi di Indonesia terbuang.
Selain itu, survei menunjukkan bahwa individu di Indonesia menghasilkan sekitar 300 gram makanan yang terbuang per orang setiap harinya. Ini mencakup sisa makanan dari rumah tangga, restoran, dan sektor lainnya.
Pentingnya kesadaran dan tindakan untuk mengurangi food waste di Indonesia menjadi semakin mendesak, mengingat dampaknya terhadap ketahanan pangan, ekonomi, dan lingkungan. Beberapa inisiatif sudah mulai dilakukan oleh pemerintah, organisasi non-pemerintah, dan masyarakat untuk mengatasi masalah ini, namun masih banyak yang perlu dilakukan untuk mengubah pola pikir dan perilaku dalam mengelola makanan.
Sebagai individu, kita bisa mengupayakan pengurangan atau mungkin malah bisa menghindari food waste ini dimulai dari di rumah. Mengurangi food waste di rumah adalah langkah penting untuk menghemat biaya, melestarikan lingkungan, dan mengurangi emisi gas rumah kaca.
Cara Mengurangi Makanan Terbuang Di Rumah
1. Rencanakan Menu Makanan Mingguan
Buat rencana makan untuk seminggu dan daftar belanja sesuai dengan kebutuhan. Hal ini membantu agar kita membeli bahan makanan sesuai porsi yang diperlukan.
- Masak nasi secukupnya
Kalau sudah tiap hari masak nasi, tentunya sudah hafal berapa cup beras yang harus dimasak untuk makan orang serumah. Kalau pun misalnya ada suatu kejadian dimana ada yang akhirnya tidak makan di rumah dan akhirnya ada nasi yang tersisa, segera simpan nasi tersebut dalam kotak rapat dan simpan di dalam kulkas. - Atur Urutan Pemakaian Makanan
Letakkan bahan makanan yang mendekati masa kedaluwarsa di bagian depan rak atau kulkas agar lebih cepat terlihat dan terpakai terlebih dahulu. - Simpan Makanan dengan Baik
Pelajari cara menyimpan bahan makanan dengan benar, seperti menyimpan buah dan sayuran di tempat yang sesuai di kulkas atau di suhu ruangan. - Bekukan Makanan Berlebih
Makanan berlebih atau bahan segar yang tidak segera digunakan bisa disimpan di freezer agar tetap awet dan bisa digunakan di kemudian hari. - Gunakan Ulang Sisa Makanan
Kreatiflah dalam menggunakan sisa makanan. Sisa nasi bisa jadi nasi goreng, sayuran sisa bisa dijadikan sup atau omelet. Cobalah untuk menggunakan sisa makanan yang ada untuk membuat hidangan baru. Misalnya, sisa sayur bisa dijadikan sup atau sisa nasi bisa diolah menjadi nasi goreng. - Perhatikan Ukuran Porsi Saji
Masak dan sajikan makanan dalam porsi yang sesuai untuk menghindari makanan yang terbuang. Bila masih lapar, kita bisa menambah porsi. - Berbelanja dengan Cerdas
Hindari membeli dalam jumlah besar jika tidak yakin akan menggunakannya dalam waktu dekat. Pilih produk dengan tanggal kadaluwarsa yang lebih lama jika tidak segera digunakan.
2. Membagi makanan yang masih baik kondisinya
- Bagikan kepada orang di sekitar rumah
Bila makanan segar tersisa cukup banyak di rumah dan tidak memungkinkan untuk disimpan di kulkas, segera bagikan makanan ke orang-orang terdekat, seperti ke tetangga, satpam kompleks, tukang sampah, atau tuna wisma di sekitar tempat kita tinggal sehingga makanan tersebut bisa memberi manfaat untuk sesama.
- Hewan sekitar rumah
Kalau di sekitar rumah ada hewan seperti unggas ayam/bebek, burung, atau kucing. Beberapa sisa makanan masih bisa diberikan kepada mereka sebelum berakhir di komposter. Sisa nasi, jagung atau biji-bijian lainnya yang tidak dimasak dengan gula atau santan bisa diberikan kepada unggas. Kalau ada sisa ikan atau daging yang tidak dimasak dengan sambal atau bumbu yang terlalu pekat, bisa juga kamu bagikan ke kucing.
Bisakah Mengolah Sampah Sisa Makanan ?
Walaupun kita sudah menjalankan langkah-langkah tersebut di atas, mungkin masih saja ada sisa makanan atau sisa bahan makanan yang tidak bisa kita konsumsi lagi. Nah untuk sisa makanan atau bahan makanan yang mau tidak mau harus berakhir di tempat sampah, sesungguhnya masih bisa kita kelola agar tidak berakhir membusuk di tempat sampah dan tetap memberikan manfaatnya untuk kita dan lingkungan sekitar kita.
Untuk mengelola sampah sisa makanan ini kita perlu mempersiapkan beberapa hal sederhana sebagai berikut:
1. Biasakan Memilah Sampah
Buat sistem pemilahan sampah di rumah dengan jelas. Pisahkan sampah organik dari sampah non-organik. Pastikan ada wadah khusus untuk sampah organik yang akan dijadikan kompos.
2. Buat Eco Enzyme dari sisa kulit buah dan sayuran
Kulit buah yang masih segar dan sayuran bisa langsung dibuat Eco Enzyme yang memiliki banyak manfaatnya. Khusus untuk eco enzyme, sebaiknya menggunakan hanya kulit buah dan sayuran yang masih segar dan belum membusuk, untuk mendapatkan hasil eco enzyme yang baik. Sementara kulit buah atau sayuran yang kondisinya sudah membusuk, sebaiknya dijadikan bahan kompos saja.
3. Membuat Kompos
Mengolah sisa makanan menjadi kompos adalah cara yang efektif untuk mengubah limbah organik menjadi pupuk alami. Anda bisa menggunakan wadah kompos di halaman atau bahkan membuat kompos dalam pot di balkon. Bahan-bahan yang bisa dikomposkan meliputi sisa sayuran, kulit buah, sisa kopi, dan daun kering.
- Siapkan lubang biopori atau loseda
- Miliki Komposter
- Kelola pengomposan bersama
4. Edukasi Keluarga
Ajak anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam pengelolaan sampah sisa makanan. Edukasi mereka tentang pentingnya mengurangi limbah makanan dan cara-cara yang dapat dilakukan.
To plant a garden is to dream of tomorrow.