Tips Membuat Kebun Organik di Rumah

Seiring dengan kesadaran masyarakat untuk mulai mengonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan organik, tak heran kini para pun sudah mulai membuat mini di belakang rumah. Sebenarnya apa dan bagaimana kebun organik itu?

Kebun organik sebenarnya mengarah kepada cara merawat kebun yang menghindari penggunaan bahan kimiawi baik sebagai maupun pembasmi tanaman () yang menggunakan bahan-bahan kimia. Kesuksesan kebun organik bergantung pada penggunaan jenis tanaman yang tepat, kualitas tanah yang baik, dan lingkungan yang memungkinkan hewan memangsa hama tanaman yang merugikan secara alami.

1. Pengendalian Hama Tanpa Pestisida

Kebun jenis apapun yang dikelola di lahan terbuka, pastilah akan mengundang kehadiran hama. Namun janganlah dianggap hama ini hanya sebagai pengganggu saja, karena pada dasarnya kehadiran hama di alam ini adalah sebagai bagian dari keseimbangan alam. Hama sejatinya adalah sumber makanan untuk hewan lainnya. Peristiwa makan memakan di alam ini bila tidak diinterupsi manusia, akan membuat ekosistem yang seimbang.

Masalah hama yang terjadi dan menjadi masalah buat kita adalah ketika populasi hama ini meningkat dengan sangat cepat, tanpa ada solusi pengendalian selain dari menyemprot mereka dengan cairan beracun yang kita sebut pestisida. Cairan beracun itu bukan saja bisa membunuh hama, tapi juga bisa juga membunuh kita secara perlahan dengan menimbulkan penyakit. Populasi hama di kebun kita menjadi tak terkendali, bisa jadi karena memang tidak ada faktor penyeimbangnya, yaitu hewan lain yang memangsa mereka.

Tips Lainnya :   Cara Mencegah Kecoak Masuk Kamar Mandi

Contoh hama dan pemangsanya adalah bekicot atau siput. Di musim hujan begini, biasanya tiba-tiba entah darimana bermunculan hewan lunak ini melalap daun-daun sayuran kita di kebun. Siapa pemangsa efektif bekicot ini? Yaitu adalah bebek. Cuma di kebun mungil kita ini manalah mungkin kita memelihara bebek ya, lalu bagaimana solusinya?

Solusi pengendalian hama secara organik tergantung pada jenis hamanya. Untuk hama seperti siput atau bekicot, bisa dilakukan teknik memancing mereka ke suatu wadah yang berisi air dengan tujuan menenggelamkan mereka. Cara lain juga bisa dengan meletakkan kardus lembab di kebun dan di pagi hari diangkat untuk mengambil dan mengumpulkan siput-siput yang berkumpul di situ.

Tips Lainnya :   Tips Berkebun di Kantor

Selain bekicot, hama lainnya adalah ulat. Cara cukup efektif yang pernah terjadi di kebun saya adalah dengan membiarkan burung memangsa ulat tersebut. Sebagian besar pekebun organik mengusir serangga dengan menggunakan semprotan air yang cukup kencang, menghalau hama dengan cara menutup tanaman menggunakan kain atau pagar, serta mencabut dengan tangannya daripada menggunakan herbisida atau pun pestisida.

Cara lain untuk menjadikan kebun bebas hama adalah dengan mengumpulkan dan membuang daun-daun yang jatuh dan layu atau terkena penyakit jamur. Daun-daun yang jatuh ini memang bisa menjadi kompos, tapi sebelum mereka bisa hancur seutuhnya, daun-daunan itu bisa menjadi rumah yang nyaman untuk aneka hewan pengganggu lainnya. Jadi kalau ingin mengompos daun tersebut, sebaiknya diangkat lalu dikumpulkan di komposter khusus.

2. Menghidupkan Tanah dan Pembuatan Kompos

Selain pencegahan hama, mendaur ulang nutrisi tanah dengan membuat kompos juga merupakan langkah penting dalam merawat kebun organik. Pupuk sintetis terkadang memiliki kandungan garam atau bahan lainnya yang dapat mematikan mikroorganisma penting di dalam tanah. Sebaliknya kompos mampu untuk mengembalikan kandungan nutrisi dalam tanah yang diambil oleh akar tanaman. Dan mengompos juga menjadi solusi sampah organik kebun kita yang biasa berupa daun kering atau buah busuk. Siapkan komposter dan pelajari aneka cara mengompos yang mudah dan murah.

Tips Lainnya :   Kelebihan dan Kekurangan Pestisida Organik

Bila bahan-bahan kompos berubah bentuk menjadi remah-remah berwarna gelap, itu berarti kompos telah siap digunakan. Beberapa orang membuat “” kompos dengan merendam kompos yang sudah jadi di dalam air hangat, lalu menyaringnya untuk menghasilkan cairan penyubur. Cairan ini dapat digunakan untuk menyemprot dan sayuran. Hal penting lainnya adalah memerhatikan kekuatan tanaman.

3. Konservasi Air

Berkebun organik juga membutuhkan pemahaman akan pentingnya sumber daya alam, termasuk air dan tanah. Anda juga mungkin harus melakukan beberapa langkah konservasi, seperti menampung air hujan, mengurangi sampah yang dapat mencemari tanah dan memastikan hujan lebat tidak menyebabkan erosi di kebun organik Anda di rumah.

Selamat berkebun!

Cek Yang Ini:

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Tips Lainnya

%d bloggers like this: