
Bunda, bagi kita yang suka berkebun, pasti memahami bahwa bagi tanaman, media tanam memliki banyak peran. Media tanam merupakan tempat bertumpu agar tanaman bisa berdiri tegak. Zat yang terkandung didalamnya adalah hara, air, dan udara yang dibutuhkan oleh tanaman.
Tiap jenis media tanam memiliki kemampuan menyimpan hara, air, dan udara yang berlainan. Tanaman juga memiliki aturan yang sama, yaitu tiap jenis tanaman membutuhkan persyaratan hidup yang berbeda.
Untuk memahami lebih jauh mengenai hal ini, berikut 9 Kiat Memilih Media Tanam. Tulisan ini adalah bagian pertama dari tiga tulisan.
Pertama, Mengenal jenis dan sifat
Ada banyak jenis media tanam yang bisa dibeli. Tiap jenis memiliki bentuk, ukuran dan sifat yang berlainan. Media tanam yang berbentuk serpihan mampu menyimpan air lebih lama dan dalam jumlah banyak. Contohnya humus bambu. Sebaliknya, media tanam berbentuk silindris dan bulat bersifat mudah melepas air, semisal akar pakis dan coco fiber.
Ada juga media tanam yang berbentuk bulat diantaranya pasir malang dan tanah. Perlu diingat, butiran menentukan kemampuan benda tersebut menyimpan air; semakin kecil diameternya, kian besar kemampuannya menyimpan air.
Kedua, Sesuaikan dengan jenis tanaman
Sebagaimana kita tahu, tiap jenis tanaman membutuhkan jenis media tanam berlainan. Tanaman penghuni daerah kering seperti Kaktus , Adenium , Euphorbia , dan Pachipodium sebaiknya ditanam menggunakan media tanam yang bersifat porus dan mudah membuang air. Tanaman seperti itu dicirikan oleh jumlah daun sedikit dan berukuran kecil.
Namun, jenis tanaman sebaliknya yang menyukai kondisi lembap harus ditanam menggunakan media tanam yang menyimpan air secara baik. Ciri flora ini memiliki ukuran daun yang lebar, seperti Aglaonema, Philodendron, dan Anthurium.
Baca juga 9 Kiat Memilih Media Tanam (2)
Ketiga, Perhatikan kondisi lingkungan
Pemilihan media tanam harus disesuaikan dengan keadaan lingkungan. Bila cuaca di tempat kita berhawa panas dan kering, pilih jenis media tanam yang memiliki kemampuan menyimpan air yang kuat. Sebaliknya, bila kondisi cuaca tempat tinggal sering berkabut dan lembap, pilih media tanam yang porus. Sebab, porus mudah mengalirkan air, agar sistem perakaran tidak terlalu lembap dan menjadi busuk.
Hola, ternyata cukup banyak hal yang harus kita pelajari untuk masalah ini ya. Selamat memilih Bunda 🙂