Seni Mengatur Waktu ala Ibu Bekerja dengan Balita dan Suami yang Sibuk

Menjadi ibu bekerja dengan anak balita dan suami yang sama-sama sibuk itu ibarat main juggling pakai satu tangan sambil masak dan rapat Zoom. Tapi tenang, Supermom, kamu tidak sendiri. Walaupun kadang rasanya seperti hidup dalam sinetron tanpa jeda iklan, ada cara-cara seru dan realistis untuk tetap waras dan produktif—bahkan mungkin sempat minum kopi hangat sampai habis. Mungkin, ya.

Berikut ini strategi mengatur waktu yang bisa banget dicoba, khususnya untuk kamu yang ingin rumah tetap rapi, makanan sehat selalu tersedia, dan kebutuhan bocah tetap terpenuhi—tanpa harus berubah jadi robot atau hilang ingatan tiap hari Senin.


1. Bikin Jadwal, Tapi Jangan Kayak Kalender Militer

Punya jadwal harian itu penting, tapi jangan terlalu ambisius. Jadwal bukan hukum alam—kalau perlu, buat versi “ideal” dan versi “realistis”. Misalnya, idealnya kamu olahraga jam 5 pagi, tapi versi realistisnya: stretching lima menit sambil sikat gigi juga udah termasuk olahraga, kok!

Buat blok waktu berdasarkan rutinitas anak, jam kerja, dan waktu suami ada di rumah. Misalnya, pagi hari fokus pada urusan anak dan sarapan, siang kerja, sore persiapan makan malam dan waktu main, malam waktu keluarga. Gunakan to-do list harian yang simpel: maksimal 3 tugas utama, sisanya bonus kalau sempat (dan punya energi lebih dari level kucing tidur).

Tips Lainnya :   Penyebab Bayi Rewel dan Cara Mengatasi Agar Tenang

2. Delegasi Itu Bukan Dosa

Yes, kamu bukan satu-satunya orang dewasa di rumah. Suami bisa (dan sebaiknya) dilibatkan. Misalnya: dia urus anak mandi, kamu urus sarapan. Anak usia balita juga bisa diajak ikut beres-beres dengan gaya main. Contohnya, minta mereka bantu “berburu monster” (baca: mainan berserakan) dan masukkan ke keranjang mainan. Jadikan momen rumah tangga sebagai sesi bonding keluarga—plus hemat bayar terapis nanti.

Kalau memungkinkan dan ada rezeki, pakai bantuan seperti jasa bersih-bersih mingguan atau katering sehat untuk beberapa hari. Ingat, kamu bukan gagal jadi ibu karena dibantu. Kamu justru ibu yang cerdas karena tahu kapan harus outsource.


3. Masak Cerdas, Bukan Banyak

Bukan berarti tiap hari harus masak lauk 3 jenis dengan garnish ala MasterChef. Cukup pastikan makanan bergizi dan seimbang. Triknya? Batch cooking! Misalnya, masak ayam ungkep untuk stok seminggu, tinggal goreng/panggang pas butuh. Sayur bisa disiapkan di malam hari, tinggal tumis pagi.

Tips Lainnya :   Tips Bepergian Dengan Pesawat Terbang Bersama Bayi

Bisa juga buat menu mingguan sederhana. Hari Senin: nasi, ayam panggang, sayur sop. Selasa: nasi goreng sisa Senin, tambah telur mata sapi—anak happy, mama lega. Dan jangan lupa, telur adalah sahabat ibu sibuk: cepat, bergizi, dan bisa diolah jadi 127 jenis menu.


4. Rutinitas Anak = Kunci Surga

Balita memang tidak selalu bisa diprediksi, tapi rutinitas harian bisa membantu mereka (dan kamu) lebih tenang. Tetapkan jam makan, tidur siang, waktu bermain, dan tidur malam. Anak yang terbiasa rutinitas lebih mudah diajak kompromi—dan kamu bisa menyelinap kerja (atau ngopi sambil scroll TikTok).

Gunakan visual schedule kalau perlu—gambar jam tidur, gambar sikat gigi—biar anak ikut merasa “pegang kendali”. Plus, ini membantu mengurangi drama harian yang bisa bikin kamu mempertanyakan pilihan hidupmu.


5. Me Time Itu Bukan Mitos

Ini penting, dan bukan egois. Me time bisa sesederhana 10 menit baca buku sambil ngemil keripik kentang sembunyi di dapur. Atau mandi pakai air hangat dan sabun yang wangi mahal (walau beli sachet).

Tips Lainnya :   Tips Agar Anak Mau Makan Daging Sapi

Buat jadwal me time mingguan. Negosiasi dengan suami agar kamu punya waktu sendiri walau cuma 30 menit. Ibu bahagia = anak bahagia, suami bahagia, dan tetangga gak terganggu karena kamu nggak teriak-teriak tiap hari.

Mengatur waktu sebagai ibu bekerja dengan dua balita dan suami sibuk memang bukan hal mudah, tapi bukan juga mustahil. Yang penting bukan kesempurnaan, tapi keseimbangan dan ketahanan mental. Ada hari rumah berantakan? Santai. Ada hari makan malam cuma mie instan plus wortel biar sehat? Bangga saja, kamu sudah berusaha. Yang penting, keluarga tetap merasa dicintai—dan kamu masih bisa tersenyum (meski sambil ngantuk).

Karena jadi ibu bukan tentang punya semua jawaban, tapi tahu kapan harus minta bantuan, kapan harus berhenti sejenak, dan kapan harus nonton drakor sampai ketiduran …

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Tips Lainnya